Waktu mendengar gamelan dan menghirup bau bunga bercampur kemenyan, pikiran saya pasti melayang ke masa lampau.
Orang-orang memungut bunga di permadani yang dilalui adik untuk disimpan. Bunga itu mendatangkan bahagia, kata orang. Dan kepada anak-anak perempuan mendatangkan jodoh.
Bangsa Jawa itu bangsa dongeng dan kenang-kenangan. Siapakah yang pada suatu ketika akan mengantarkan bangsa itu dari dunia hikayat dan legenda ke kehidupan yang nyata? Bukankah kita harus menuju ke situ? Dan dengan menyingkirkan takhayul itu, tidak perlulah karenanya mereka menginjak-injak keindahannya.
...as we are endowed. ...with rhetorics. ...none will deny.
...of innocence. ...towards scribbling. ...of love lines.
...and of lust.
...to what seems like male.
...to what seems like female.
...in those days.
...I mean nothing. ...but in high school.
....even me.
...I can't deny.