Simpati itu bagi kami merupakan kepuasan, kekuatan, bantuan, kegembiraan, hiburan.
Bagaimanapun jalannya, sekali-kali jangan lelah untuk berusaha gigih membela semua yang baik.
Waktu mendengar gamelan dan menghirup bau bunga bercampur kemenyan, pikiran saya pasti melayang ke masa lampau.
Orang-orang memungut bunga di permadani yang dilalui adik untuk disimpan. Bunga itu mendatangkan bahagia, kata orang. Dan kepada anak-anak perempuan mendatangkan jodoh.
Bangsa Jawa itu bangsa dongeng dan kenang-kenangan. Siapakah yang pada suatu ketika akan mengantarkan bangsa itu dari dunia hikayat dan legenda ke kehidupan yang nyata? Bukankah kita harus menuju ke situ? Dan dengan menyingkirkan takhayul itu, tidak perlulah karenanya mereka menginjak-injak keindahannya.
Demikianlah kepercayaan rakyat! Darimana asal kepercayaan ini, saya tidak tahu dengan pasti.
Sungguh-sungguh, sifat gadis tua, menyanjung-nyanjung kenangan lama.
Kami sangat kehilangan si kecil. Tetapi sebaliknya kami tidak begitu lama tinggal diam saja, sebab itu tentu bukan perpisahan yang berat. Pasti banyak lagi yang menunggu kami dikemudian hari. Dalam setiap hidup tak dapat dihindari, bercerai adalah tanda pengenalnya, sepanjang hidup terus menerus.
Kami makhluk yang "mengerikan. Ah, tetapi tidakkah demikian juga pada yang beradab? Di situ pun orang ceoat cenderung untuk menghukum sesuatu yang tidak difahaminya.
Kami tidak boleh marah kepada orang-orang yang tidak tahu, yang patut dikasihani. Dan memang kami tidak berbuat demikian.