Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba-mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.
Dalam raga ada hati, dan dalam hati, ada satu ruang tak bernama. Di tanganmu tergenggam kunci pintunya.Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra. Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani.
Akan tetapi, hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaaan serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.